Sekuensia Madah Pentakosta (Veni Sancte Spiritus)

Dalam Liturgi Gereja Katolik, Sekuensia atau Madah Pentakosta (Latin : Veni Sancte Spiritus) merupakan madah yang dinyanyikan sebelum bait pengantar Injil dalam perayaan misa Pentakosta.

Madah Pentakosta.
Ya Roh Kudus datanglah (Puji Syukur 569).

Ya Roh Kudus, datanglah dari surga sinarkan pancaran cahaya-Mu.

Suluh hati, datanglah, Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.

Kau penghibur ulungku, ‘Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.

Kausegarkan yang lelah, Kautenangkan yang resah; Kau melipur yang sendu.

O Cahaya yang cerah, datang dan penuhilah hati kaum beriman.

Tanpa kekuasaan-Mu, hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.

Yang cemar bersihkanlah, yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.

Yang keras lunakkanlah, yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.

Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu: sapta karunia-Mu.

Dan curahilah anugrah: akhir hidup bahagia, sukacita tak henti.
Amin.

Versi bahasa Latin

Veni Sancte Spiritus.

Veni, Sancte Spiritus et emitte caelitus lucis tuae radium.

Veni, pater pauperum, veni, dator munerum, veni, lumen cordium.

Consolator optime, dulcis hospes animae, dulce refrigerium.

In labore requies, in aestu temperies, in fletu solatium.

O lux beatissima, reple cordis intima tuorum fidelium.

Sine tuo numine, nihil est in homine, nihil est innoxium.

Lava quod est sordidum, riga quod est aridum, sana quod est saucium.

Flecte quod est rigidum, fove quod est frigidum, rege quod est devium.

Da tuis fidelibus, in te confidentibus, sacrum septenarium.

Da virtutis meritum, da salutis exitum, da perenne gaudium.
Amen.

.

Pentakosta, peringatan peristiwa turunnya Roh Kudus atas para Rasul dan murid setelah 50 hari Kebangkutan Yesus.

Pentakosta merupakan perayaan besar yang menandai kelahiran Gereja, yang satu, kudus dan apostolik. Roh Kudus hadir sejak awal dunia dan selalu hadir sampai sekarang.

Memang peran Roh Kudus semakin dipertegas setelah Yesus naik ke Surga dalam kemuliaan-Nya. Roh inilah yang menjadi pendamping dan yang memimpin kita semua dalam menuju kepada Bapa, sumber kebenaran.

Kita semua sudah menerima Roh Kudus, bahkan sejak dini, mulai dari kita dilahirkan dalam Sakramen Baptis. Maka kita harus menjaga baik-baik kekayaan yang sudah kita terima sendiri dari Tuhan melalui Gereja. Sekali kita milik kita Tuhan, selamanya kita tetap milik Tuhan. Roh Kudus menjadi meterainya.

.
Dikutip dari :
http://www.parokimbk.or.id/renungan/harian/20-05-2018-minggu-20-mei-2018/

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *