Hari Raya Epifani

Syalom teman teman Katolik, masih dalam suasana oktaf natal. Setelah oktaf natal kita memasuki Epifani. Apa itu Epifani ?

Dalam Gereja Katolik terdapat istilah Epifani. Kata Epifani berasal dari kosakata Yunani yang memiliki arti manifestasi, penyataan atau penampakan.

Hari raya Epifani diperingati oleh Gereja Katolik sebagai hari memperingati penampakan Tuhan Yesus Kristus kepada segala bangsa di bumi yang diwaliki oleh ketiga Majus dari Timur. Ketiga orang Majus tersebut datang ke Betlehem untuk menilik sang jabang bayi Terang Dunia yang baru lahir dari perawan Maria, Sang Bayi Terang kelak akan memimpin bangsa-bangsa menuju jalan keselamatan.

Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”
Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.”
Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
(Matius 2 : 1,2,6,10,11).

Segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Tuhan

Hari raya Epifani dirayakan oleh Gereja Katolik pada 6 Januari, namun Gereja memperbolehkan Konferensi Uskup setempat untuk menggeser hari raya Epifani ke hari Minggu terdekat. Ketika terjadi pembaharuan liturgi pada tahun 1955, maka tidak ada lagi vigili dan oktaf (suatu masa 8 hari pasca hari raya) Epifani, selain itu Pesta Pembaptisan Tuhan kini dirayakan pada hari Minggu setelah Epifani.

Doa hari raya Epifani (*) :

“Kristus, Engkau telah menampakkan diri di tengah kami.
Kami menyembah Engkau.
Tiga persembahan yang dibawa oleh para majus itu
adalah tanda bagi misteri ilahi:
Emas menandai kuasa-Mu sebagai Raja
kemenyan menandai imamat-Mu yang agung
mur menandai penguburan-Mu.

Para majus menyembah Engkau,
Sang Putera Allah Penyelamat yang terbaring di palungan,
dan membawa bagi-Mu persembahan mereka.

Ya, Allah Bapa,
dengan bintang yang bersinar,
Engkau menyatakan Putera-Mu yang Tunggal,
kepada para bangsa.
Oleh belas kasih-Mu,
berilah kepada kami yang mengenal dan mengimani Engkau,
agar kami dapat memandang kebesaran-Mu
melalui Yesus Kristus Putera-Mu.
Alleluia!

Kemuliaan kepada Bapa, Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu
dan sepanjang segala abad. Amin.”

(*) sumber Doa Epifani oleh Katolisitas.org

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *